Rabu, 23 Mei 2012

DEFENISI KUALITAS PENDIDIKAN DAN FAKTOR PENENTU KUALITAS PENDIDIKAN YANG BAIK


“Penjaminan Mutu Pendidikan”
Semenjak berakhirnya perang dunia ke-2, nampaklah satu persatu Negara baru merdeka mulai merangkai perhatiannya demi untuk memajukan kesejahteraan umum dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Demikian pula halnya dengan Indonesia, habis gelap terbitlah terang yang melahirkan perbaikan nasib pendidikan secara bertahap. Usaha tersebut melibatkan berbagai kalangan delegasi pemerintah serta  segeregasi social, kelas, suku, gender dan agama. Oleh karena itu terciptanya pendidikan yang berkualitas seharusnya didasari dengan penjaminan mutu dari berbagai pihak yang terlibat dalam kependidikan baik pemerintah maupun masyarakat.
Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan kepada anak secara bertahap. Hal ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Demikian pula Rousseau dengan ketegasannya beranggapan bahwa pendidikan memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Intan, 2005: 5). Namun sayangnya, kebijakan strategis tersebut tidak mendapat implementasi yang cukup. Bahkan, menimbulkan persaingan global di masyarakat yang hanya memprioritaskan hanya kalangan kelas atas sedangkan kelas bawah terisolasi untuk memperoleh pendidikan. Singkatnya pendidikan pada intinya untuk merefleksi nilai humaniora dalam diri setiap individu yang dimaknai untuk memanusiakan manusia.
Pendidikan dewasa ini, kualitas pendidikan yang baik diartikan sebagai mutu yang dicapai terarah pada tingkat prestasi yang memproduksi berbagai keterampilan oleh institutional support. Karena itu, wajarlah apabila setiap institusi melakukan distribusi pendidikan. Dalam hal ini untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain sehingga muncullah istilah standar international. Dengan demikian, bertujuan untuk memajukan pendidikan yang terakreditasi secara international. Namun, tidak mudah untuk mendapat gelar akreditasi standar international, tentunya membutuhkan kualitas pendidikan yang memadai.
Terciptanya kualitas pendidikan disebabkan oleh dua faktor. Kedua faktor tersebut termasuk penentu kualitas pendidikan yang baik. Pertama, faktor internal dan external. Faktor internal yang dimaksud adalah kesadaran dari setiap individu akan kesadaran ilmu dan pengetahuan. Karena meskipun kebijakan kualitas pendidikan diprioritaskan terhadap pengembangan  sumber daya manusia(SDM), akan tetapi tidak didasari dengan kemauan untuk berkembang tidak akan terjadi perubahan dari diri setiap individu. Sedangkan faktor external meliputi para personil yang telibat dalam kependidikan(kurikulum, guru, pemerintah dan masyarakat). Perlu adanya penjaminan mutu dari setiap personil kependidikan tersebut demi untuk mewujudkan akuntabilitas pendidikan yang berkualitas.
Kedua, faktor ekonomi. Factor ini adalah salah satu faktor yang multidisiplin. Karena hampir semua problem yang ada bergantung pada faktor ekonomi tersebut. seperti halnya dengan pendidikan, orang tidak bisa lepas dari ekonomi. Terdapat dua asumsi terciptanya penjaminan mutu antara lain mengadakan alat teknologi tanpa dibatasi dan menerapkan beasiswa kepada siswa-siswi yang berprestasi tanpa adanya perbedaan satu sama lain.
Perlu ditegaskan bahwa terciptanya pendidikan yang berkualitas harus didasari dengan penjaminan mutu dari berbagai pihak yang terlibat dalam kependidikan baik pemerintah maupun masyarakat. Sehingga dengan demikian akan mudah terwujud akreditasi secara internasional dan pelu juga adanya perhatian dari berbagai pihak agar tercipta ilmu pengetahuan teknologi dengan banyak memberikan bantuan beasiswa berprestasi kepada siswa-siswi yang mampu berkompeten di bidangnya.

Sabtu, 19 Mei 2012

Ayah begitu berarti......

Kadang aku termenung dalam hidup berarti seorang ayah
tanpa ayah aku merasa belum lengkap hidup ini
dimana-mana ayah menjadi panutan bagi setiap orang
hidup terasa terombang ambing
hidup terasa meragukan keadaan
hidup terasa sunyi tanpa suara-suara seorang ayah
bagiku ayah adalah harapan dalam hidupku
ayah segalanya bagiku
namun ayah pergi tanpa suaranya
ayah pergi tanpa wajahnya yang sunyi
ayah pergi tanpa harapan yang pasti
ayah ayah ayah
kutinggal sendiri memeluk pilu tanpamu
hanya do'a yang akan setia menuntunmu